Love Suroboyo – Kampung Tua memang layak di sandang oleh kampung Gunung Sari, yang keberadaannya diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit atau Kerajaan Surabaya.
Area Gunungsari merupakan lahan perbukitan atau gunung kecil yang berada di sayap utara Sungai Surabaya (anak Sungai Brantas), Di kawasan inilah (sungai Surabaya) dulu digunakan sebagai pelabuhan sejak zaman Majapahit.
Konon nama Gunung Sari itu sendiri diyakini karena para nahkoda yang menyusur sungai Brantas di zaman dulu, ketika sampai di kawasan Gunung Sari hingga pelabuhan Dadoengan (kini kawasan Wonokromo) selalu berteriak “Sari, Sari, Sari….!” yang artinya memberi aba-aba agar kapal atau perahu berjalan pelan-pelan, karena sudah terlihat gunung kecil atau bukit dengan ketinggian 20-30 meter dari permukaan laut.
Di Gunung Sari terdapat salah satu lapangan Golf tertua di Indonesia sejak 1898 yang bernama Lapangan Golf Bukit Gunungsari lalu berganti nama Golf Ahmad Yani, dan ditetapkan sebagai cagar budaya.
Di Zaman Perjuangan, kawasan Gunung Sari dijadikan sebagai benteng pertahanan terakhir dan pengungsian Laskar Arek-Arek Suroboyo saat menghadapi tank-tank sekutu Inggris yang mulai masuk dari Wonokromo ke Gunung Sari saat pertempuran 10 November 1945, dan di Gunung Sari lah akhir dari pertemuan 10 November 1945 yang berlangsung selama 3 minggu (pertempuran berakhir pada puncaknya 28 November 1945) di Gunung Sari.
Nah wes ngerti kan sejarahe Kampung Gunung Sari? #SAVEGUNUNGSARI
Ayo kampung’e sopo sing pingin dibahas mimin sejarahe nag IG @lovesuroboyo?
Sumber : Ditulis ulang dari Surabaya in The Book (Shandy)
Foto by @lovesuroboyo
Update info terkini seputar kota Surabaya Follow @lovesuroboyo
Update kegiatan komunitas Love Suroboyo follow @komunitaslovesuroboyo
Oalaah baru tau sejarah. Terimakasih informasinya 😍
Sama – sama mbak Ara 😀
Bahas kampung pandugo min wkwk